Keindahan menjadi
milik usia muda, tapi keremajaan yang untuknya dunia ini
diciptakan tidak lebih dari sekadar mimpi yang manisnya diperhamba
oleh kebutaan yang menghilangkan kesedaran. Akankah hari itu
datang, ketika orang-orang bijak menyatukan kemanisan masa muda
dan kenikmatan pengetahuan? Sebab masing-masing hanyalah kosong
bila hanya sendirian. Akankah hari itu datang ketika alam
menjadi guru yang mengajar manusia, dan kemanusiaan menjadi buku
bacaan sedangkan kehidupan adalah sekolah
sehari-hari? Hasrat masa muda akan kesenangan-kenikmatan tidak
terlalu menuntut tanggung jawab -hanya akan terpenuhi bila fajar
telah menyelak kegelapan hari.
Banyak lelaki yang tenggelam
dalam keasyikan hari-hari masa muda yang mati dan
beku; banyak perempuan yang menyesali dan mengutuk tahun-tahun
tak berguna mereka seperti raungan singa betina yang kehilangan
anak; dan banyak para pemuda dan pemudi yang menggunakan hati
mereka sekadar sebagai alat penggali kenangan pahit masa
depan, melukai diri melalui kebodohan dengan anak panah yang
tajam dan beracun kerana kehilangan kebahagiaan.
Usia tua
adalah permukaan kulit bumi; ia harus, melalui cahaya dan
kebenaran, memberikan kehangatan bagi benih-benih masa
muda yang ada dibawahnya, melindungi dan memenuhi keperluan
mereka hingga Nisan datang dan menyempurnakan kehidupan masa
muda yang sedang tumbuh dengan kebangkitan baru
Kita berjalan terlalu lambat
ke arah kebangkitan spiritual, dan perjalanan itu seluas
angkasa tanpa batas, sebagai pemahaman keindahan kewujudan
melalui rasa kasih dan cinta kepada keindahan
tersebut
:+: Khalil Gibran :+:
NASIHAT JIWAKU
Jiwaku
berkata padaku dan menasihatiku agar mencintai semua orang yang
membenciku, Dan berteman dengan mereka yang
memfitnahku.
Jiwaku
menasihatiku dan mengungkapkan kepadaku bahawa cinta tidak hanya
menghargai orang yang mencintai, tetapi juga orang yang
dicintai.
Sejak
saat itu bagiku cinta ibarat jaring lelabah di antara dua bunga,
dekat satu sama lain; Tapi kini dia menjadi suatu lingkaran
cahaya di sekeliling matahari yang tiada berawal pun tiada
berakhir, Melingkari semua yang ada, dan bertambah secara
kekal.
Jiwaku
menasihatiku dan mengajarku agar melihat kecantikan yang ada di
sebalik bentuk dan warna.
Jiwaku memintaku untuk menatap
semua yang buruk dengan tabah sampai nampaklah
keelokannya.
Sesungguhnya sebelum jiwaku meminta dan
menasihatiku, Aku melihat keindahan seperti titik api yang
tergulung asap; tapi sekarang asap itu telah tersebar dan
menghilang, dan aku hanya melihat api yang
membakar.
Jiwaku menasihatiku dan memintaku untuk
mendengar suara yang keluar bukan dari lidah maupun dari
tenggorokan. Sebelumnya aku hanya mendengar teriakan dan
jeritan di telingaku yang bodoh dan sia-sia.
Tapi
sekarang aku belajar mendengar keheningan, Yang bergema
dan melantunkan lagu dari zaman ke zaman. Menyanyikan
nada langit, dan menyingkap tabir rahsia
keabadiaan..
Jiwaku berkata padaku dan menasihatiku agar
memuaskan kehausanku dengan meminum anggur yang tak dituangkan
ke dalam cangkir-cangkir, Yang belum terangkat oleh tangan,
dan tak tersentuh oleh bibir Hingga hari itu kehausanku
seperti nyala redup yang terkubur dalam abu. Tertiup angin
dingin dari musim-musim bunga; Tapi sekarang kerinduan
menjadi cangkirku, Cinta menjadi anggurku, dan kesendirian
adalah kebahagianku.
Jiwaku menasihatiku dan memintaku
mencari yang tak dapat dilihat; Dan jiwaku menyingkapkan
kepadaku bahwa apa yang kita sentuh adalah apa yang kita
impikan.
Jiwaku mengatakan padaku dan mengundangku untuk
menghirup harum tumbuhan yang tak memiliki akar, tangkai maupun
bunga, dan yang tak pernah dapat dilihat mata.
Sebelum
jiwaku menasihati, aku mencari bau harum dalam
kebun-kebun, Dalam botol minyak wangi tumbuhan-tumbuhan
dan bejana dupa; Tapi sekarang aku menyedari hanya pada dupa
yang tak dibakar, Aku mencium udara lebih harum dari semua
kebun-kebun di dunia ini dan semua angin di angkasa
raya.
Jiwaku menasihatiku dan memintaku agar tidak merasa
mulia kerana pujian Dan agar tidak disusahkan oleh
ketakutan kerana cacian. Sampai hari ini aku berasa ragu akan
nilai pekerjaanku; Tapi sekarang aku belajar; Bahawa pohon
berbunga di musim bunga, dan berbuah di musim panas Dan
menggugurkan daun-daunnya di musim gugur untuk menjadi
benar-benar telanjang di musim dingin. Tanpa merasa mulia dan
tanpa ketakutan atau tanpa rasa malu.
Jiwaku menasihatiku
dan meyakinkanku Bahawa aku tak lebih tinggi berbanding cebol
ataupun tak lebih rendah berbanding raksasa. Sebelumnya aku
melihat manusia ada dua, Seorang yang lemah yang aku caci
atau kukasihani, Dan seorang yang kuat yang kuikuti, maupun
yang kulawan dalam pemberontakan. Tapi sekarang aku tahu
bahwa aku bahkan dibentuk oleh tanah yang sama darimana semua
manusia diciptakan. Bahwa unsur-unsurku adalah unsur-unsur
mereka, dan pengembaraan mereka adalah juga milikku.
Bila
mereka melanggar aku juga pelanggar, Dan bila mereka berbuat
baik, maka aku juga bersama perbuatan baik mereka. Bila
mereka bangkit, aku juga bangkit bersama mereka; Bila mereka
tinggal di belakang, aku juga menemani mereka.
Jiwaku
menasihatiku dan memerintahku untuk melihat bahawa cahaya yang
kubawa bukanlah cahayaku,
Bahawa laguku tidak diciptakan
dalam diriku; Kerana meski aku berjalan dengan cahaya, aku
bukanlah cahaya, Dan meskipun aku bermain kecapi yang diikat
kemas oleh dawai-dawaiku, Aku bukanlah pemain kecapi.
Jiwaku
menasihatiku dan mengingatkanku untuk mengukur waktu dengan
perkataan ini: "Di sana ada hari semalam dan di sana ada hari
esok." Pada saat itu aku menganggap masa lampau sebuah zaman
yang lenyap dan akan dilupakan, Dan masa depan kuanggap suatu
masa yang tak bisa kucapai;
Tapi kini aku terdidik
perkara ini : Bahawa dalam keseluruhan waktu masa kini yang
singkat, serta semua yang ada dalam waktu, Harus diraih sampai
dapat.
Jiwaku menasihatiku, saudaraku, dan
menerangiku. Dan seringkali jiwamu menasihati dan
menerangimu. Kerana engkau seperti diriku, dan tak ada beza
di antara kita. Kusimpan apa yang kukatakan dalam diriku ini
dalam kata-kata yang kudengar dalam heningku, Dan engkau
jagalah apa yang ada di dalam dirimu, dan engkau adalah penjaga
yang sama baiknya seperti yang kukatakan ini.
:+: Khalil
Gibran :+:
|